Budaya Sabung Ayam: Studi Nilai Modal Kehidupan Masyarakat Balusu Bangunlipu Kabupaten Toraja Utara

  • Novelia Agnesia Palette' Prodi Antropologi FIS-H, Universitas Negeri Makassar
  • Abdul Rahman Prodi Antropologi FIS-H, Universitas Negeri Makassar

Abstract

This research aims to determine the meaning of moral values in cockfighting culture, to examine forms of application of moral values of cockfighting culture in everyday life and to elaborate on society's views on the shift in cockfighting cultural values. To achieve this goal, qualitative research methods were used by means of observation, interviews and documentation. The data obtained is then analyzed and interpreted based on theory and relevant research results. The results of this research show that the preservation of cockfighting culture still exists today because some people make it a hobby, and it contains useful values. Cockfighting has become part of culture and for society, moral values are very important and influence life, therefore moral values need to be preserved to maintain harmony in society by understanding moral values, then applying them wherever they are and understanding society's views on changes. Moral values in cockfighting culture. To maintain the existence of these moral values, cockfighting culture will continue to be implemented.

References

[1] I. Rachmawati, “Eksplorasi etnomatematika masyarakat Sidoarjo,” Ejournal Unnes, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2012.

[2] M. L. Suryadana, Sosiologi Pariwisata: Kajian Kepariwisataan dalam Paradigma Intergratif-Transformatif menuju Wisata Spiritual. Humaniora, 2013.

[3] M. Mahdayeni, M. R. Alhaddad, and A. S. Saleh, “Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragaman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan),” Tadbir J. Manaj. Pendidik. Islam, vol. 7, no. 2, pp. 154–165,
2019, doi: 10.30603/tjmpi.v7i2.1125.

[4] N. T. Huda, “Etnomatematika pada bentuk jajanan pasar di daerah istimewa yogyakarta,” JNPM (Jurnal Nas. Pendidik. Mat., vol. 2, no. 2, pp. 217–232, 2018.

[5] V. F. Musyadad et al., Pendidikan Karakter. Yayasan Kita Menulis, 2022.

[6] I. Gunawan and R. T. Sulistyoningrum, “Menggali Nilai-Nilai Keunggulan Lokal Kesenian Reog Ponorogo Guna Mengembangkan Materi Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar,” Prem. Educ. J. Pendidik. Dasar dan Pembelajaran, vol.
3, no. 01, 2016.

[7] I. M. Irmawati M, “Akulturasi Budaya Lokal dan Budaya Islam dalam Tradisi Kematian di Kelurahan Malakaji Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.” Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2017.

[8] J. Pieris, Tragedi Maluku: sebuah krisis peradaban: analisis kritis aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan keamanan. Yayasan Obor Indonesia, 2004.

[9] M. Masduki, “Filosofi Interaksi Sosial Lintas Agama: Wawasan Islam,” Toler. Media Ilm. Komun. Umat Beragama, vol. 6, no. 1, pp. 107–122, 2014.

[10] R. Hidayat and M. Rifa�i, Etika Manajemen Perspektif Islam. Cv. Pusdikra Mitra Jaya, 2018.

[11] A. Rahman et al., “METODE PENELITIAN ILMU SOSIAL,” 2022.

[12] M. Ahmadin, “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches,” J. Kaji. Sos. dan Budaya Tebar Sci., vol. 6, no. 1, pp. 104–113, 2022.

[13] T. Rachmawati, Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif, no. 1. 2017.

[14] L. J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda, 2004.

[15] S. Firmansyah and H. SULISTIAWAN, “Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mengembangkan Nilai Moral Yang Terkandung dalam Materi Demokrasi di Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya Kepulauan Kabupaten Bengkayang,” J. Pendidik. Kewarganegaraan, vol. 1, no.
1, pp. 58–65, 2017.

[16] V. Fahira, R. Satria, and A. Priadi, “Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Kejujuran,” An-Nuha, vol. 1, no. 4, pp. 448–460, 2021.

[17] S. Affandy, “Penanaman Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Peserta Didik,” Atthulab Islam. Relig. Teach. Learn. J., vol. 2, no. 2, pp. 201–225, 2017.

[18] S. T. A. I. S. MA�ARIF, “KONSEPSI METODE PENDIDIKAN MORAL ANAK DALAM KELUARGA MENURUT ABDULLAH NASHIH �ULWAN DALAM KITAB �TARBIYATUL AULAD FIL-ISLAM�”.

[19] T. W. Abadi, “Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika,” KANAL J. Ilmu Komun., vol. 4, no. 2, pp. 187–204, 2016.

[20] I. Prayoga, “Pengantar sosiologi,” 2020.

[21] W. T. Sumar, Strategi Pemimpin dalam Penguatan Iklim Sekolah Berbasis Budaya Kearifian Lokal:(Budaya Huyula). Deepublish, 2018.

[22] N. Atiah, “Pembelajaran Era Disruptif Menuju Masyarakat 5.0,” 2020.

[23] Y. Hadijaya, Budaya Organisasi. Cv. Pusdikra Mitra Jaya, 2020.

[24] J. Andriyani, “Korelasi peran keluarga terhadap penyesuaian diri remaja,” J. Al-Bayan Media Kaji. dan Pengemb. Ilmu Dakwah, vol. 22, no. 2, 2016.

[25] A. Dewantara, “Filsafat Moral (Pergumulan Etis Keseharian Hidup Manusia),” 2017.

[26] S. Hudiarini, “Penyertaan etika bagi masyarakat akademik di kalangan dunia pendidikan tinggi,” J. Moral Kemasyarakatan, vol. 2, no. 1, pp. 1–13, 2017.

[27] M. Yaumi, Pendidikan karakter: landasan, pilar & implementasi. Prenada Media, 2016.

[28] S. Utsman, Dasar-dasar sosiologi hukum: Makna dialog antara hukum & masyarakat, dilengkapi proposal penelitian hukum (legal research). Pustaka Pelajar, 2009.

[29] D. Karsidi, “Sosiologi pendidikan,” 2005.

[30] D. Widodo et al., Ekologi dan Ilmu Lingkungan. Yayasan Kita Menulis, 2021.

[31] R. Prayogi and E. Danial, “Pergeseran Nilai-Nilai Budaya Pada Suku Bonai Sebagai Civic Culture Di Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau,” Humanika, vol. 23, no. 1, 2016, doi: 10.14710/humanika.v23i1.11764.

[32] S. Yoga, “Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Dan Perkembangan Teknologi Komunikasi,” J. Al-Bayan Media Kaji. dan Pengemb. Ilmu Dakwah, vol. 24, no. 1, 2019.

[33] J. Murdiyatmoko, Sosiologi: memahami dan mengkaji masyarakat. PT Grafindo Media Pratama, 2007.

[34] A. Fauzi, “Revitalisasi Nilai-Nilai Religi Melalui Pembelajaran Pkn Di Sekolah SMP Muhammadiyah 04 Medan.” 2018.

[35] S. M. Badriyah, Sistem penemuan hukum dalam masyarakat prismatik. Sinar Grafika, 2022.

[36] O. Septian and A. Amri, “Dinamika Komunikasi Antarbudaya Masyarakat Kota Sabang dengan Para Wisatawan Mancanegara,” J. Ilm. Mhs. Fak. Ilmu Sos. Ilmu Polit., vol. 3, no. 3, 2018.

[37] A. R. Amin, Pengembangan Pendidikan Agama Islam; Reinterpretasi Berbasis Interdisipliner. LKiS Pelangi Aksara, 2015.

[38] H. Blumer, “Society as symbolic interaction,” Contemp. Sociol. thought, p. 91, 1962.

[39] H. Blumer, “Symbolic interaction,” in Interdisciplinary approaches to human communication, Routledge, 2018, pp. 135–154.

[40] W. E. Moore, “A reconsideration of theories of social change,” Am. Sociol. Rev., pp. 810–818, 1960.
Published
2023-10-29
How to Cite
PALETTE', Novelia Agnesia; RAHMAN, Abdul. Budaya Sabung Ayam: Studi Nilai Modal Kehidupan Masyarakat Balusu Bangunlipu Kabupaten Toraja Utara. Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science, [S.l.], v. 7, n. 3, p. 53-62, oct. 2023. ISSN 2597-4114. Available at: <http://www.ejournal.tebarscience.com/index.php/JKSB/article/view/170>. Date accessed: 23 jan. 2025. doi: https://doi.org/10.36653/jksb.v7i3.170.
Section
Artikel Vol 7 No. 3 September-Desember 2023