Ritual Bungung Salapang: Kajian Kepercayaan Masyarakat Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto
Abstract
This study aims to determine the background so that there are still people who believe in Bungung Salapang. This study shows that there are still people who believe that because the people who visit feel reciprocal, they also feel that the place is not made as a place for idols but is made a place to ask God but through an intermediary from a well. In addition, the community still carries out the Bungung Salapang ritual because based on the personal experience of visitors who initially only accompanied family members, but were amazed at what happened to their family members after performing the ritual, which then also made them do the same thing.
References
[1] H. Poerwanto, Kebudayaan Dan Lingkungan Dalam Perspektif Antropologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
[2] B. Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
[3] T. Luckmann and P. L. Berger, Tafsir Sosial Atas Kenyataan, Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES, 2012.
[4] A. V. Indah, “Jatidiri Manusia Berdasarkan Filsafat Tindakan Hannah Arendt Perspektif Filsafat Manusia: Relevansi Dengan Pelanggaran Ham Tahun 1965-1966 Di
Indonesia,†J. Filsafat, vol. 25, no. 2, p. 277, 2016.
[5] M. Sutrisno and H. Putranto, Hermeneutika Pascakolonial: soal identitas. Kanisius, 2004.
[6] A. V. Somawati and N. M. Y. A. Diantary, “AGNIHOTRA: VEDIC RITUAL YANG MULTIFUNGSI,†Bawi Ayah J. Pendidik. Agama Dan Budaya Hindu, vol. 10, no. 2, pp. 81–
99, 2019.
[7] T. Telaumbanua, “Dunia Orang Mati Menurut Kepercayaan Masyarakat Nias,†SUNDERMANN J. Ilm. Teol. Pendidikan, Sains, Hum. dan Kebud., vol. 14, no. 1, pp. 1–
17, 2021.
[8] S. R. I. ASTITI, “FUNGSI DAN KRPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUNGUNG SALAPANG DI DESA BONTORAPPO KECAMATAN TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO.†Pascasarjana, 2019.
[9] I. Suhartono, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rosda, 2000.
[10] A. Ahmadin, “Metode Penelitian Sosial.†Rayhan Intermedia, Makassar, 2013.
[2] B. Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
[3] T. Luckmann and P. L. Berger, Tafsir Sosial Atas Kenyataan, Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES, 2012.
[4] A. V. Indah, “Jatidiri Manusia Berdasarkan Filsafat Tindakan Hannah Arendt Perspektif Filsafat Manusia: Relevansi Dengan Pelanggaran Ham Tahun 1965-1966 Di
Indonesia,†J. Filsafat, vol. 25, no. 2, p. 277, 2016.
[5] M. Sutrisno and H. Putranto, Hermeneutika Pascakolonial: soal identitas. Kanisius, 2004.
[6] A. V. Somawati and N. M. Y. A. Diantary, “AGNIHOTRA: VEDIC RITUAL YANG MULTIFUNGSI,†Bawi Ayah J. Pendidik. Agama Dan Budaya Hindu, vol. 10, no. 2, pp. 81–
99, 2019.
[7] T. Telaumbanua, “Dunia Orang Mati Menurut Kepercayaan Masyarakat Nias,†SUNDERMANN J. Ilm. Teol. Pendidikan, Sains, Hum. dan Kebud., vol. 14, no. 1, pp. 1–
17, 2021.
[8] S. R. I. ASTITI, “FUNGSI DAN KRPERCAYAAN MASYARAKAT TERHADAP BUNGUNG SALAPANG DI DESA BONTORAPPO KECAMATAN TAROWANG KABUPATEN JENEPONTO.†Pascasarjana, 2019.
[9] I. Suhartono, Metode Penelitian Sosial. Bandung: Rosda, 2000.
[10] A. Ahmadin, “Metode Penelitian Sosial.†Rayhan Intermedia, Makassar, 2013.
Published
2022-01-30
How to Cite
WAHYUNITA, Ummul; KESUMA, Andi Ima; JUNAEDA, St..
Ritual Bungung Salapang: Kajian Kepercayaan Masyarakat Desa Bontorappo Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto.
Jurnal Kajian Sosial dan Budaya: Tebar Science, [S.l.], v. 6, n. 1, p. 89-95, jan. 2022.
ISSN 2597-4114.
Available at: <http://www.ejournal.tebarscience.com/index.php/JKSB/article/view/101>. Date accessed: 21 oct. 2025.
Section
Artikel Vol. 6 No. 1 Januari-April 2022
